ARK

People want to change the world, but don't know how to begin.

One simple question: You want to know how do we change the world?

One simple answer: one Act of Random Kindness at a time.


 

If someone prays for patience,

You think God gives them patience?

or does he give them the opportunity to be patient?


 

If they pray for courage,

does God give them courage,

or does he give them opportunities to be courageous?


 

If someone prayed for their family to be closer,

You think God zaps them with warm, fuzzy feelings,

or does he give them opportunities to love each other?


 

[to be concluded ...]

Memori LamaKu

Dari sekian banyak orang yang bisa jatuh ke dalam mimpiKu, lantas kenapa cinta lama itu yang harus datang ke dalamnya dan membuka kembali semua memoriKu tentang dia, tentang Fitri, atau a:f Aku dulu menyebutnya. Apakah Aku diingatkan bahwasanya dalam keadaan apapun, Aku hanya akan selalu kembali kepada cinta yang lama? Cinta lama itu memang terpudarkan oleh waktu, namun tak pernah terlewatkan oleh memori. Waktu selalu saja berkompromi dengan memori untuk menjebakKu di saat yang benar-benar tepat dengan memori tentang cinta lamaKu.

Fitri, Andi Fitriyana Zulkifli nama lengkapnya. Tidak seperti kebanyakan perempuan yang selalu menonjolkan sisi kewanitaan, Fitri lebih terkesan dengan apa yang sering disebut orang dengan tomboy. Tapi tidak seperti itu buatKu, sisi wanitanya masih kental saat Aku lebih dekat mengenalnya, hanya saja Fitri tidak terlalu peduli apakah penampilannya benar-benar 'wanita' atau tidak. Singkat cerita, Aku banyak menulis puisi seputar dirinya. Puisi-puisi yang tercipta hanya karena Aku sering mencuri pandang kecantikannya dari sudut tempat dudukKu di pojok belakang kelas. Awalnya kubiarkan saja puisi-puisi itu menjadi puisi yang tak teraba, puisi yang entah untuk siapa Aku tujukan, puisi yang bisa saja digunakan oleh orang manapun yang sedang jatuh cinta. Indah sekali memang, dan kurasa malam-malamKu sepanjang tahun itu hanya terisi dengan puisi, puisi dan puisi, tak ada hal lain yang lebih berarti. KehidupanKu serasa terinspirasi hanya oleh segala pesona yang Aku dapatkan dari seorang a:f. Well, waktu berjalan dan tentu tak selamanya rahasia dapat terus menjadi rahasia hati. Walhasil, perlahan-lahan Aku mulai berani menuliskan inisialnya di setiap puisiKu. a:f, about: feeling. Begitu dulu seringkali Kusamarkan inisialnya. Tapi bagaimnaun sesuatu yang harus tersingkap pasti akan tersingkap, begitu pula rahasia hati. Fitri tahu tentang bahwa pada akhirnya, puisi itu semua tentang dirinya. Sesuatu yang tak pernah dia sangka akan terjadi, karena selama itu dia memang terus mengagumi puisi-puisiKu. Suatu saat, di saat yan benar tak terduga bagiKu, dia men-skak mat-Ku dengan berkata, "Pasti a:f itu saya toh, Mas??" Ugh!! Seketika Aku hanya bisa diam dan mengangguk. Sesaat kemudian, setelah Aku bisa menguasai diri dan jawabanKu, Aku segera berkata, "Iya. Kamu tahu juga akhirnya."

Well, kesalahan terbesarKu menurut sebagian besar orang, dan MamaKu pun mungkin berpikiran sama, adalah menjaga cinta di hati tetap di hati, menjaga apa yang tak terkatakan tetap menadi rahasia, menjaga apa yang tak tersingkap untuk tetap tertutup rapat. Aku tidak pernah berar-benar mengatakan betapa Aku mencintai Fitri, karena Aku terlalu sombong menganggap bahwa semua puisi itu sudah cukup. Ternyata tidak. Aku juga tidak pernah benar-benar meminangnya menjadi kekasih hatiKu yang akan terus menghaisi hari-hari dan mimpi-mimpiKu. Tidak pernah. Mungkin memang aku yang terlalu pengecut untuk mengatakan satu kalimat cinta tanpa perantara tinta, pena ataupun kertas-kertas. Mulai hari itu, Fitri tak lagi menjadi pengagum yang selalu setia menunggu puisi-puisiKu, karena dia tak lagi penasaran tentang siapa sesungguhnya puisi-puisi itu. Toh semua jawabannya ada di hatinya dan hatiKu, dan di lembar-lembar putih bertorehkan puisi itu. Dia hanya m erindukan puisiKu sesekali dengan bertanya padaKu langsung adakah puisi-puisi baru yang Kubuat. Jujur saja, Akupun jadi tidak terlalu peduli lagi menuliskan semua inspirasi yang bergelimang di kepala, hati dan hari-hariKu ke dalam puisi-puisi. Tapi, ketika semua inspirasi itu mulai mengganggui kepalaKu dan menyesaki batinKu, tetap saja Kugoreskan menjadi bait-bait puisi romansa picisan.

Boleh jadi jika mimpi tadi siang tidak benar-benar menjatuhi kepalaKu, mungkin Aku tidak pernah tersadarkan tentang siapa yang sebenarnya Kucari selama ini. Sedang apa dirinya. Di manakah dirinya. Adakah dia merindukan diriKu. Semua itu menjadi sebatas pertanyaan belaka yang mencuat dari batok kepalaKu karena tersentakkan oleh mimpiKu. Aku jadi ingin bertemu lagi dengan Fitri, menuliskan kembali semua puisi yang selalu bisa Kuciptakan jika Aku ada si sekitarnya. Karena Aku sendiripun selalu sadar, meskipun alam seisinya selalu bisa memberiKu jutaan inspirasi, tapi yang bisa memberikan makna hanyalah puisi-puisi yang terinspirasi oleh Fitri oleh a:f.

Finally Find you

You know what, I've looking for you. By your email, your name, your nickname. You won't believe what I did just to look after you. I wrote your name. Aulia Syavitri, Oliz, Unibraw, brawijaya, and anything I thought would lead me to you, but I still can't find you. Trust me, I did all those. Well I did surrender. It'd been so hard to find You.

But tonight, my I can't believe what gmail account told me: Aulia Syavitri added you as a friend in facebook. I said, "Wow!!" And I cant stand to confirm it but my bandwith worked slowly, didn't want to compromise with my heartbeat. I've been missing you fifty six thousand years, you know. And then you came in the right time and make me so sure that You're there. You're always there. Right??

Well, let's start it again to tell each other stories. Joys, angers, tears, laugh, smiles, anything we can share, anything we can tell each other.

Keep Moving Forward

Around here, however, we don't look backwards for very long.

We keep moving forward, opening up new doors and doing new things, because we're curious....

And curiosity keeps leading us down new paths.

-Walt Disney-

Q of mine

well, there will always be lights and dark in friendship,

just make sure your whole world is spinning still to the another lights come and go.

rite??

OrbitKu Sendiri

Tunggu Aku kembali lagi. Aku selalu lari untuk kembali. Pasti. Tapi kapakn saatKu kembali itu yang masih bersifat stokstik. Separti merabai gugusan bintang untuk mengetahui penjuru langit, tak tentu utara itu di utara. Aku masih berat untuk kembali. Bukan saatnya buatKu, mungkin.

Ini tentang energi mana yang menggravitasiKu untuk merotasi si sekeliling intinya. Karena Aku sendiri adalah meteorit yang belum punya orbitKu sendiri. Aku belum punya intiKu seniri. Belum punya bintangKu sendiri. Apatah lagi energiKu sendiri. Aku luntang-lantung. Hantam kanan, tabrak kiri, melesat maju, tertubruk mundur, mengorbit, lepas dari orbit, ikut orbit lain. Agh!! Sulit sekali bagiKu diam di satu saja orbit. Tidak ada energi yang cukup besar untuk menempelkanKu berputar di orbitnya.

Haruskah Kutemukan cinta? Itukah energi terbesar yang akan Kuorbiti sesisa umurKu? Entahlah ya. Aku sendiri pun tak punya cukup energi untuk memilih.

Cinta Tak Menunggu

Retno bertanya hari itu, "Kenapa sih cinta harus tak menunggu?" Sebuah pertanyaan tentang identitas luvdontwait. Kenapa Aku sampai sebegitunya. Hari itu, tak sempat Kujawab pertanyaan itu. Lidahku terkunci ketika menjawab hal-hal tentang cinta. Sama kakunya ketika harus Kuungkapkan cinta ke wanita yang kurindui di hidup dan mimpiKu setengah mati. Pun sampai hari ini masih belum Kudapatkan jawabannya. Kukatakan pada Retno hari itu, "Baca postingan paling pertamaKu di blog Ku. Itu tentang apa yang takkan ditunggu cinta."

….

Cinta tak menunggu

Sampai mata terpejam menjemput mimpi

Atau napas tertahan dijemput maut

 
 

Cinta tak menunggu

Bahkan ketika lidah kaku dan kelu

 
 

Cinta tak menunggu

Karena cinta seperti horizon waktu

Dengan gerakan secepat suara

Jika Mata tak mengungkapnya

Telinga tak mendengarnya

Atau Hati tak merasainya

Maka cinta pasti lari begitu saja

Kita hanya mampu meratapi

Jejak-jejak cahaya

Can't Rule My Own Life

My whole January is terrible. I can't fix up everything. I messed up in everything I did. Even sometimes I don't want to see the world.it is better for me to lock down myself on my own room. Everything is so much terrible for me now. I realized that it is the effec of my laziness in few months lately. Well, I told you!! I am not such a good man in a good situation, and I have never been good. I am pretending to be good, you know!!

 
 

I need songs. I need movies. I need books. I need many other things to set my whole own life again. I need a little run. I need exercise. I need to talk. I need a woman. I need a hug. I need to cry.  I need many other things except one: being not myself.

I am Offering You Apologies

I am offering you apologies. ….

It is suffering me every time I see things in purple or violet. I remember RumahUngu, I remember you. I remember every mistakes I made, very lies I said. I just guilty after all, I confess it!! I am sorry.

 
 

I am offering you apologies….

For every mistakes I made, I will pay it with truth. For every lies I said, I will pay it with honesty. What else can I give? For every questions, I will present you every little answer of it. Just give me chance to say, "I am guilty."

 
 

I am offering you apologies….

Because I can not stand still any longer with these anger you blame me. I have nowhere to run anymore. It is true that I don't know what I've got 'til it's gone. Ahh…. It just…. It's…. I am speechless. I know now how deep the words mean. I am sorry.

 
 

I am offering you apologies….

And if these are not enough for you to forgive me, I will offer it in every other life chance I meet with you.

The Day Has Turned Tomorrow

3.40 after midnight. I play my playlist all nigh long, but I can not sleep yet. It is suffering me.

 
 

Day has turned to Saturday, to a new day, but I still can't close my eyes. I don't know, I hope I don't have to see the dawn comes and breaks. If I do, well…. Something's totally wrong about me. I was thinking, what did I think about? Who? Why? But, I found no answers. It just that I couldn't close those both eyes, heart; the same as I couldn't close the days with all good surrounding. Well, still much time before dawn comes. My back is suffering, my eyes is tired, my neck is killing me, But it is my mind that can not stop thinking: THINKING ABOUT NOTHING. What the h***!!

B-E-A-U-tiful Day

Tiap hari adalah indah jika Allah SWT bersamamu,

Jika malaikat mendoakanmu,

Jika senandungal-Wuran memberimu semangat,

Jika kerinduan pada Allah SWT jadi penghiburmu,

Maka persembahkan yang t'(…)

 
 

It was cut there. Hhh,.. What's in h** heart now? It is something great, I think. I just can not imagine how great the gift that has been dropped by the sky into h** heart. I can't imagine. Can not.

 
 

Wake up and then say alhamdulillah!

Coz every single syukur you praise to Allah,

Will drop an unbelivable gift in return.

Say it: Alhamdulillah?

Desire and Process

Semalam, kamu banyak memberiKu banyak kebijakan seputar keinginan. These are what you sent to me when I asked you about 'the things that had made you wiser':

Cuma baru nyadar,

Kadang,

apa yang kita inginkan gak sama dengan apa yang kita suka

Apa yang dibutuhin gak sama dengan yang terbaik untuk kita

Tapi, gak jarang kita malah keras kepala mengakuinya.

 
 

Yah, benar bahwasanya Allah selalu menggariskan yang terbaik buat kita. Namun, kita pun selalu diberi kesempatan seluas-luasnya untuk meminta --berdoa, tepatnya-- hal-hal yang dalam persepsi kita adalah yang terbaik. Toh, kita masih harus melaluijalan yang berat untuk meraih hal terbaik itu. Pada akhirnya, bisa saja kita meraih kebaikan yang lebih melimpah daripada apa yang kita inginkan di awalnya. Semua itu karena proses berat yang kita jalani tadi. Mengimpikan, meminta, berdoa, berusaha. Usaha kita pun rasanya tidak akan main-main kalau kita mengejar yang terbaik. Lari, melompat, terjatuh, bangkit, lari lagi, merangak, merayap, tiarap, berdarah-darah, terluka, tersayat, patah, remuk redam, apa pun!! Semua itu proses yang indah, yang seringkali memberikan kebaikan dan kebijakan baru dalam kehidupan kita. Memberikan satu warna baru di horizon kehidupan yang putih bersih.

 
 

Apa salahnya menginginkan yang paling baik menurut kita? Kita berhak qok untuk itu! Bukan egois. Ibrahim as. yang sudah tua pun masih terus menginginkan yang paling baik menurutnya: anak yang soleh. Doa Ibrahim as. tiada henti disenandungkan. Seperti tak mengenal putaran bumi yang silih berganti mengantarkan gelap dan menjemput terang, tetap saja Ibrahim as. Berdoa: "Robbi hab lii min ash-shoolihiin". Toh, Inrahim as. menikmati proses itu sebagai sebuah kebaikan: kedekatan yag lebih intens kepada Robb-nya, dan sebuah kebijakan: tak ada yang ustahil bagi Robb-nya. Toh , pada akhirnya Allah memberikan yang jauh lebih baik. Ingat: "yang jauh lebih baik", bukan "yang lain yang lebih baik". Artinya, keinginan Ibrahim as. yang semula dengan proses mendekatkan diri secara luar biasa dibalas dengan keinginan yang sama, namun nilainya lebih berharga, ada nilai tambah di situ: "fa basysyarnaahu bighulaamin haliim". Wow!! Subhanallah!! Ibrahim as. Meminta keturuna yang 'sholih', Allah memberikan tidak sekedar 'sholih', tapi juga 'halim' (santun). Ah!! Kenapatah kita masih saja lupa untuk belajar dari Ibrahim as..

 
 

Intinya, tak ada yangsalah dengan keinginan kita. Masalah terletak pada proses kita meraihnya dan itu menentukan hasilnya: better or worse.