Kupaksa jalani kehidupanku

Kupaksa jalani kehidupanku tanpa orang-orang tercintaku di sekelilingku. Tak dapat lagi kulihat dan kusapa mereka dan menyenyumi mereka di hari-hariku. Semua kini kujalani hampir sendiri, lagi. Kubayangkan Aku harus terbangun di pagiku; di hari baruku 'tuk menyadari sedang tak ada lagi mereka di sisi-sisi perantauanku. Mereka 'kan hanya ada di sisi-sisi lain kehidupanku. Melihatku dari titik terang jauh di sana. Mama, Papa, Adik, sahabat, kekasih, RuMaHunGu, kenangan, harapan, impian! Semua!!


Dan keterpaksaanku menuntun dan mencambukku jalani semua celah kehidupan rantau yang bisa kujalani. Sendiri bukan berarti benar-benar tak ada harapan. Sendiri bukan berarti tanpa teman. Kadangkala, kesendirian membentuk tulang-tulang kehidupan dan otot-otot kenyataan menjadi sinergi yang tak kunjung henti menyemangati. Menjadikan garis-garis kehidupan dan nada-nada kenyataan menjadi simfoni yang selalu 'kan bernyanyi mengisi hati dan menggema di selasar sulbi. Seringkali pula menjadikan sinar-sinar kehidupan dan bias-bias kenyataan sebagai paduan warna yang mencerahkan jalan-jalan perantauan yang sedang kita jalani. Fajar kehidupan dan juga langit kenyataan seringkali berpadu menyambut hariku yang baru.


Sendiri tak berarti menyerah dikangkangi kehidupan dan kenyataan. Sendiri bagiku,... menempa batinku tuk selalu pancarkan sisi cahanya yang paling mencerahkan dunia.


-LuvdoNTwaiT-