(bukan) hanya (sekedar) imaji

Waiting for you,... Waiting for you,... Waiting for you,... Just you,... You,... You,... Only you,... You,... You,...


Aku tak punya kata-kata lebih banyak lagi dalam penantianku kali ini. Tapi lucu, Kukatakan dan Kuyakinkan dunia : ciNTa tak MenuNGGu, sedangkan Aku sendiri masih terpaku dan menunggu. Pastilah Aku bukan cinta. Aku adalah satu bentuk yang lain. Tentu saja bukan cinta. Aku adalah sebuah rasa yang berbeda. Bukan cinta, sudah Kubilang. Hanya gejolak hati yang membahana. Iya, iya, bukan cinta. Aku hanya dentuman yang terus menerus mengirama di nadi-nadi kehidupanku. Yang jelas bukan cinta. Bisa saja lebih sakral dari sekedar cinta. Yah, sakralisme. Hal yang tak tersentuh, tak terjamah, tak berbentuk nyata, tak ..., bahkan mungkin tak ada. Tak ada cinta, yang jelas. Aku hanya not-not balok kehidupan yang berwarna-warni. Benar kan, bukan cinta. Aku hanya kenyataan yang menyelubungi hati dengan kabut-kabut imaji. Imajinasi. Imanjinasi bukan cinta. Cinta tidak imajinasi. Kan Aku bukan cinta. Aku hanya derasnya aliran kenyataan yang mengikis pertahananku akan seseorang. Yah,... mau diapa lagi? Ini bukan cinta kok. Ini hanya bidak-bidak hitam-putih yang sedang berlaga di kenyataan hitam-putih pula. Bukan lah, bukan cinta lah. Mana bisa cinta? Masa cinta? Bukan cinta lho!! BUKAN!!


Lantas,... Ini hanya imaji yang mengantarkan mimpiku dekat ke mimpimu. Menuntun hidupku dekat ke hidupmu. Mengajak mataku dekat menatap dekat matamu. Ada kehidupan di sana; kenyataan dan memori. Ini hanya khayalku yangterus menerus memutar waktu berjalan lebih cepat, sehingga hidupku semakin dekat pula ke hidupmu. Ya kan?


-LuvdoNTwaiT-


Ini (bukan) hanya (sekedar) imaji yang mengantarkan mimpiku dekat ke mimipimu.