"ya liat aja ntar, karena sekarang ternyata keraguan itu jauh lebih kuat daripada keyakinan akan kamu, entah karena semua ini atau karena dia datang lagi"

Aku memang gak pernah punya hak untuk melarang dia datang lagi ke kehidupanmu, entah dia tawarkan cinta lagi atau tidak. Satu-satunya yang harus aku lakukan hanyalah mempertahankanmu sebagai kekasihku. Semakin kamu ingin lepas, buatku semakin menjadi tanda bahwa aku bukan orang yang tepat, setidaknya saat ini. And I want to be that man. A man that fit your imagination; a man that fit your way of love. Aku takkan melepasmu, karena aku bicara dengan bahasa nurani bahwa aku memang mencintaimu. Egois mungkin, memaksakan jodoh yang katanya diatur Tuhan, tapi itulah aku. Itu aku. Ini aku apa adanya, dan aku mau jadi lebih baik lagi.

Bagiku, mencintai dan kehilangan itu hanya terjadi satu kali untuk setiap hal. Tak pernah ada kesempatan kedua, karena hidup cuma sekali. Hari ini dan seterusnya aku mencintaimu, aku hanya bersedia kehilangan dan melepasmu hanya jika yang bermain adalah tangan-tangan Tuhan.

Sakit memang pesan yang kau kirim itu buatku. Tapi aku seperti melihat ketakutan di kamu. Aku tak tahu ketakutan macam apa itu, aku pun sesungguhnya juga takut. Tapi di sinilah aku, berdiri menantang semua ketakutanku. Kuterjunkan diriku ke temat yang kuyakini itu tempat terbaikku: hati dan cintamu. Tanpa sayap; tanpa apapun, hanya keyakinan. Because that people do!! They leap and hope to God they can fly. Because otherwise, we just drop like a rock, wondering the whole way down: "why in the hell did I jump?" But here i am, sweetheart, falling. And there's only you, one person that makes me feel like I can fly.

Aku bersedia, melawan semua ketakutanku sendiri dan membantumu menghilangkan ketakutan dan keraguanmu.

I love you forever and ever.