Edensor, Andrea Hirata, p.12

Pesan terakhir Weh, zenit dan nadir, seperti akar ilalang yang menusuk-nusuk kakiku, menikam hatiku. Nanti, harus kujelajah separuh dunia, berkelana di atas tanah-tanah yang dijanjikan mimpi-mimpi, akan kutemui perempuan yang membuat hatiku kelu karena cinta, karena rindu yang menyiksa, untuk memahami kalimat misterius itu. Di kukburan usang, di antara nisan para pendusta agama itu, aku sadar aku telah belajar mencintai hidupku dari orang yang membenci hidupnya, dan Weh adalah orang pertama yang mengajariku mengenali diriku sendiri.

--- Edensor, Andrea Hirata, p.12 ---